Seumur-umur, belum pernah namanya ikut kompetisi yang melibatkan
kecantikan. Pertama, karena saya memang tidak merasa cantik; kedua, ah, tidak
kepengen. Dan baru sekali juga yang namanya kompetisi karya tulis menjadikanku
repot berkepanjangan. Bayangkan, pokoknya dari awal sudah tidak nabsuuu.
Yang
kusesali ketika usai babak penyisihan, talent show, ya ampun... Memalukan
sekali... Harusnya pertunjukan itu sangat spektakuler, karena aku tak
menyiapkan apapun selain pertunjukan itu. Busana, sepatu, dan lain-lain adalah
urusan teman-teman komplek. Aku berlatih siang malam, eeeeeeeeeee malah
operator salahhhh memutar backsoundnya.
Tak habis
pikir atas kejadi itu. Baru kali ini ikut lomba tanpa minta doa orang tua.
Biasanya, lomba sekecil apapun aku selalu bilang pada ibu dan meminta doanya.
Eh
lebayee, ini hanya kompetisi pondok. Dan mungkin hanya sekedar hiburan semata.
Tapi tetap saja, sekali memalukan tetap memalukan. Dan lebih memalukan kalau
aku cerita ini pada ibuku. AAAaaaa, gak mau gak mauuu... Dosa apa aku, Ya Tuhan
(kalau ibuku tau).
Satu hal
yang aku suka dari kompetisi ini adalah ketika aku didandani. Udah, itu to’.
Sekian, terimakasih. Cukup sekali dan tidak mau lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar